Industri ekspor impor merupakan kegiatan jual beli antar negara yang dapat menghasilkan keuntungan lebih tinggi. Seiring berjalannya waktu, dunia ekspor impor menjadi hal yang mudah dalam berbisnis, karena didukung oleh adanya manajemen transportasi yang lebih baik dan peluang pasar yang lebih besar.
Dalam kegiatan ekspor impor, perlu memperhatikan segala aspek dengan tepat. Sebab, jika ada yang terlewat, bisa berakibat fatal. Berikut beberapa kesalahan yang sering terjadi yang dilakukan oleh pelaku ekspor impor,
- Menandatangani kontrak tanpa mengkonfirmasi keabsahan pembeli/penjual
Dalam kegiatan ekpor impor, terkadang kurang memperhatikan keandalan eksportir-importir. Jika tidak memperhatikan dengan cermat, akan menimbulkan kerugian besar. Pada beberapa kasus ada perusahaaan yang memalsukan profil perusahaan dan portofolio produknya pun palsu atau di bawah standar. Maka, sebagai eksportir/importir perlu memahami dengan tepat mitra kerjasamanya, yaitu dengan memeriksa keabsahan mitra melalui lembaga pemerintah yang tepat untuk meminimalisir adanya kerugian.
- Kurang memahami peraturan negara tujuan
Terkadang para eksportir berpikir bahwa kita dapat mengirimkan produk apa saja ke negara lain dengan mudah. Namun, kenyataannya tidak semudah ini, karena ada ketentuan-ketentuan boleh tidaknya produk asing masuk ke negara tersebut.
- Kurangnya pengetahuan peraturan ekspor impor
Para pengusaha kecil atau menengah mudah terkecoh mengenai pendapatan keuntungan yang besar. Namun kurangnya pemahaman tentang regulasi ekspor impor, bukan keuntungan yang didapat tetapi dapat berakibat mengalami kerugian. Kita bisa belajar beberapa istilah yang diterapkan ICC atau kamar dagang internasional, hal tersebut dilakukan agar kegiatan ekspor impor tetap berjalan lancar dengan sedikit risiko dan margin keuntungan yang tinggi
.
- Mengabaikan pentingnya incoterms
International Commercial Terms (Incoterms) adalah untuk menyamakan pengertian antara penjual dan pembeli dalam perdagangan internasional, selain itu digunakan untuk menjelaskan hak dan kewajiban penjual dan pembeli yang berkaitan dengan pengiriman barang.
- Pialang bea cukai
Pialang bea cukai perlu memastikan bahwa kegiatan ekspor impor mematuhi norma kedua negara. Apabila pialang bea cukai tidak handal, akan mengakibatkan kerugian yang cukup besar, jika dokumentasi tidak diverifikasi dengan norma hukum tepat waktu.
- Asuransi barang
Salah satu faktor yang penting dalam kegiatan ekspor impor yaitu memastikan barang telah sampai dengan selamat ke negara tujuan. Barang perlu diasuransikan untuk menghindari kerusakan, hilang, dan lainnya. Karena asuransi barang merupakan cara terbaik dalam mengamankan barang yang akan dikirim, sehingga tidak akan ada kerugian apabila terjadi kerusakan.
- Tidak memperhatikan nilai tukar
Saat melakukan kegiatan ekspor impor, para pebisnis cenderung menghindari nilai tukar mata uang asing saat melakukan transaksi ke negara lain karena hanya fokus pada margin keuntungan. Apabila fluktuasi nilai tukar mata uang asing menjadi stabil, akan menghasilkan margin yang lebih tinggi.
- Mengabaikan keamanan barang selama pengiriman
Keamanan ini bukan masalah pencurian barang, tetapi yang sering diabaikan adalah masalah keamanan barang terhadap udara lembab dalam kontainer. Musuh yang tidak terlihat ini bisa menjadi potensi kerugian besar karena barang bisa rusak atau berjamur Ketika sampai tempat tujuan. Keadaan ini dapat dicegah dengan menggunakan produk kontainer desiccant yang tepat, seperti produk TOP DRY atau DESITECH, yang telah tersedia luas di pasaran.